Note for English Readers

If I write the articles in Indonesian, I will write a summary in English so that you can read my articles too. After you read the summary and you feel that you need more information about that, please do not hesitate to contact me via e-mail that can be found in my profile.

Thank you for reading my blogs.

Tuesday, September 29, 2009

Instalasi digiKam 1.0.0-beta4 pada Slackware -- digiKam 1.0.0-beta4 Installation on Slackware --

digiKam adalah suatu program aplikasi yang dikhususkan untuk memanajemen foto-foto digital. Program ini menyediakan suatu user interface (tampilan) yang sederhana tetapi mempunyai fungsi yang banyak dan handal, seperti import-export (download-upload) foto digital, mengenali lebih dari 1000 kamera digital yang telah beredar di pasaran, mengatur foto-foto digital kita yang sangat banyak dalam directory-directory sesuai dengan keinginan kita, membaca exif data dari foto digital, editing, dan sebagainya. File foto digital yang di-support cukup banyak, seperti RAW format dari berbagai vendor kamera digital, JPEG, TIFF, PNG, still image compression, dan moving image format (video). Program digiKam yang akan dibahas kali ini adalah digiKam 1.0.0-beta4 yang sudah dapat didownload sejak 31 Agustus 2009.

Instalasi digiKam pada Slackware/Slackware64 13.0 cukup mudah, Anda hanya membutuhkan tambahan 1 dependency, yaitu lensfun, sedangkan dependencies yang lain sudah tersedia pada Slackware/Slackware64 13.0. Untuk lensfun -saat tutorial ini dibuat, lensfun sudah versi 0.2.3-, Anda bisa men-download source file-nya, yaitu lensfun-0.2.3.tar.bz2, dari website projeknya, http://lensfun.berlios.de, sedangkan slackbuild script dari lensfun (lensfun.tar.gz) dapat Anda peroleh dari slackbuild.org. Setelah source file dan slackbuild script untuk lensfun telah Anda download, langkah selanjutnya adalah Anda ekstrak slackbuild script (lensfun.tar.gz) lalu source file lensfun-0.2.3.tar.bz2 Anda letakkan pada directory yang sama dengan lensfun.SlackBuild. Sebagai catatan kecil, jika Anda menggunakan slackware64 13.0, kita harus meng-edit file lensfun.SlackBuild pada bagian ARCH=${ARCH:-i486} menjadi ARCH=${ARCH:-x86_64}. Selanjutnya, jalankan script lensfun.SlackBuild pada mode root atau superuser (su) karena slackbuild script membutuhkan akses ke directory /tmp. Jika tidak ada error -seharusnya tidak ada ... :)-, maka Anda akan menemukan file lensfun-0.2.3-i486-1_SBo.tgz (atau lensfun-0.2.3-x86_64-1_SBo.tgz untuk slackware64) pada directory /tmp lalu installpkg. Urutan langkah instalasi lensfun dapat disimpulkan sebagai berikut:

$ tar -xvzf lensfun.tar.gz $ cd lensfun $ cp path-to/lensfun-0.2.3.tar.bz2 ./ $ su # ./lensfun.SlackBuild # installpkg /tmp/lensfun-0.2.3-i486-1_SBo.tgz

That's all for lensfun. Anda bisa copy file /tmp/lensfun-0.2.3-i486-1_SBo.tgz ke directory yang Anda kehendaki sebagai arsip dan hapus file hasil proses slackbuild script dari /tmp/SBo.

Langkah selanjutnya adalah instalasi digiKam 1.0.0-beta4. Source file, digikam-1.0.0-beta4.tar.bz2, dapat di-download dari website http://www.digikam.org. Untuk slackbuild script dari digiKam, tidak tersedia, tetapi Eric Hameleers (alienBOB) menyediakan slackbuild script untuk digiKam versi 0.10.0 yang dapat didownload dari http://connie.slackware.com/~alien/slackbuilds/digikam. Untuk proses kompilasi dan instalasi digiKam, penulis memilih proses kompilasi dan instalasi dari source file. Cara cukup mudah, terutama bagi para slackers ... betul khan ... :). Pertama kali, tentu saja, ekstrak file digikam-1.0.0-beta4.tar.bz2, lalu masuk ke directory hasil ekstrak tersebut (biasanya digikam-1.0.0-beta4). Selanjutnya cmake ., make, dan make install (dalam mode root atau superuser) jika tidak ada error -seharusnya tidak ada ... :)-, digiKam sudah siap pada PC/laptop Anda. Urutan langkah kompilasi dan instalasi digiKam dapat disimpulkan sebagai berikut:

$ tar -xvjf digikam-1.0.0-beta4.tar.bz2 $ cd digikam-1.0.0-beta4 $ cmake . $ make $ su # make install

That's all for digiKam. So easy, isn't it?

Beberapa gambar tampilan digiKam 1.0.0-beta4 pada laptop saya dapat dilihat di bawah ini.


Referensi:
http://www.digikam.org
http://lensfun.berlios.de
http://slackbuild.org


Summary:
digiKam is an advanced, KDE Digital Photo Management Application with support for Digital Cameras. It needs some dependencies software, but, we only add lensfun on Slackware/Slackware64 13.0. First, download the source of lensfun-0.2.3.tar.bz2 then download the SlackBuild script (lensfun.tar.gz) from slackbuild.org. Next, follow the steps below:

Please note that you have to change path-to to correct directory and if you use Slackware64, please change the line ARCH=${ARCH:-i486} to ARCH=${ARCH:-x86_64} before executing lensfun.SlackBuild.

$ tar -xvzf lensfun.tar.gz
$ cd lensfun
$ cp path-to/lensfun-0.2.3.tar.bz2 ./
$ su
# ./lensfun.SlackBuild
# installpkg /tmp/lensfun-0.2.3-i486-1_SBo.tgz

That's all for lensfun.

Now, the main job, compiling digiKam from source and install it. Download the source of digiKam-1.0.0-beta4.tar.bz2, then follow these steps:

$ tar -xvjf digikam-1.0.0-beta4.tar.bz2
$ cd digikam-1.0.0-beta4
$ cmake .
$ make
$ su
# make install

Now, you can run digiKam from your Slackware. That's all for digiKam. So easy, isn't it?

Prosesor Anda 32-bit atau 64-bit? -- What is your processor? 32-bit or 64-bit? --

Beberapa waktu lalu, pada milis id-slackware, ada yang menanyakan pada saya tentang prosesor yang terpasang pada PC Desktopnya, apakah prosesor 32-bit atau 64-bit? Pertanyaan ini berkaitan dengan dirilisnya Slackware64, yang dikhususkan untuk PC/laptop yang memakai prosesor berarsitektur 64-bit atau berarsitektur yang support komputasi 64-bit. Ternyata, cara untuk mengetahui apakah prosesor kita sudah mensupport komputasi 64-bit sangat mudah. Kita ketikkan saja pada console/terminal:

$ cat /proc/cpuinfo | grep flags

maka akan muncul hasilnya seperti gambar berikut ini:


Lalu, kita cari flag lm. Jika kita temukan flag ini, maka prosesor PC/laptop kita sudah support komputasi 64-bit, sehingga kita bisa menginstall sistem operasi 64-bit.

Catatan: lm singkatan dari Long Mode (64-bit mode)

Referensi:
  • http://www.cyberciti.biz/faq/linux-how-to-find-if-processor-is-64-bit-or-not/
  • http://www.unixtutorial.org/2009/05/how-to-confirm-if-your-cpu-is-32bit-or-64bit/
  • http://www.cyberciti.biz/tips/how-do-i-find-out-if-my-server-cpu-can-run-a-64-bit-kernel-version-apps-or-not.html


Summary:
In id-slackware mailing-list, someone asked me about kind of processor he had, 32-bit or 64-bit. The answer is we can know it from cpuinfo by typing this command at console/terminal:

$ cat /proc/cpuinfo | grep flags

If you find lm flag (Long Mode) in the result, you have a 64-bit capable processor so that you can use 64-bit operating system.

My New-look Slackware

It was more than 3 years I have been waiting for 64-bit official port of Slackware (since I bought laptop with AMD Turion64 processor). Finally, in the end of August 2009, the good news has been coming when Pat and Eric announced release version of Slackware64 13.0. After I heard that news, I installed Slackware64 13.0 as soon as possible. I didn't any difficulty because I have used Slamd64, an 64-bit unofficial port of Slackware, created and maintained by Fred Emmott for 3 years; although Eric built Slackware64 by his own work, it has similarity to Slamd64 because Eric has learnt Fred's work in Slamd64. CMIIW.

The new-look slackware on my laptop can be seen at the picture below.



Thank's to Eric for realizing the 64-bit official port of Slackware. It is so nice. Great job.
Also, I would like to thank abundantly to Fred Emmott that has been created and maintained Slamd64 very well so that I still could use my favorite Linux distro, Slackware.
Hello everyone...
It has been long time not to see you in this blog ... :( in 2 years, I didn't write anything ...

I hope, I can write regularly since today. Many things I'd like to share ...
Perhaps, from today, I will write mostly in Indonesian, but don't worry if your language is not Indonesian because I will give a summary in English at the end of my posts if I write them in Indonesian. If you wanna to contact me for some questions after read the English summary, please do not hesitate to e-mail me ...